Pengertian Kriteria



Istilah “ kriteria “ dalam pendidikan sering juga dikenal dengan kata “ tolok ukur “ atau “ standar “. Dati nama-nama yang digunakan tersebut dapat segera dipahami bahwa kriteria, tolok ukur, atau standar, adalah sesuatu yang digunakan sebagai patokan atau batas minimal untuk sesuatu yang diukur. Kriteria atau standar dapat disamakan dengan “ takaran “. Jika untuk mengetahui berat beras digunakan timbangan, panjangnya benda digunakan meteran maka kriteria atau tolak ukur digunakan untuk menakar kondisi objek yang dinilai.
Tentang batas yang ditunjuk oleh kriteria, sebagaian orang mengatakan bahwa tolok ukur adalah “ batas atas “, artinya batas maksimal yang harus dicapai. Sementara sebagaian orang lainnya bahwa tolok ukur atau kriteria adalah “ batas bawah”  yaitu batas minimal yang harus dicapai. Dapat disimpulkan bahwa criteria atau criteria atau tolok ukur itu berfisat jamak menunjukkan batas atas dan batas bawah.[1]
Kriteria ini penting sebagai tolok ukur keberhasilan proses belajar-mengajar. Keberhasilan proses belajar-mengajar dapat dilihat dari efisiensi, keefektifan, relevansi, dan produktivitas proses belajar-mengajar dalam mencapai tujuan – tujuan pengajaran. Efensiensi berkenaan dengan pengorbanan yang relatif  kecil untuk memperoleh hasil yang optimal. Keefektifan berkenaan dengan jalan, upaya, teknik strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan secara tepat dan cepat. Relevansi berkenaan dengan kesesuaian antara apa yang dilaksanakan dengan apa yang dilakukan. Produktivitas berkenaan dengan pencapaian hasil, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. [2]


[1] Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan. ( Jakarta: PT. Bumi Aksara ) Cet.2, Hlm: 30 – 31 
[2] Nana Sujana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar,( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, cet. 13, 2009) hlm. 59

Comments

Popular posts from this blog

Kurikulum Sebagai Sistem Dan Komponen-Komponen Sistem Kurikulum

Sejarah ilmu mantiq

makalah HADITS TENTANG NIAT MENCARI ILMU