Posts

Showing posts from September, 2012

fungsi dan tugas pendidik (guru)

fungsi dan tugas pendidik dalam pendidikan terdapat tiga bagian, yaitu: [1] 1).     Sebagai pengajar ( instruksional ), yang bertugas merencanakan program pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun serta mengakhiri dengan pelaksnaan penilaian setelah program dilakukan. 2).     Sebagai pendidik ( educator ), yang mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan dan kepribadian kamil seiring dengan tujuan Allah Swt.,   menciptakannya. 3).     Sebagai pemimpin ( managerial ), yang memimpin, mengendalikan kepada diri sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait, terhadap berbagai masalah yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorgnisasian, pengontrolan, dan partisipasi atas program pendidikan yang dilakukan. [1] Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam , (Jakarta:Kencana,2006) 91

Macam-macam kepribadian adalah sebagai berikut

Macam-macam kepribadian adalah sebagai berikut, [1] a)       Kepribadian guru yang luwes (fleksibel) Guru yang fleksibel pada umumnya ditandai dengan keterbukaan berpikir dan beradaptasi. Selain itu, ia juga memiliki resistensi (daya tahan) terhadap ketertutupan ranah cipta yang premature (terlampau dini) dalam pengamatan dan pengenalan. Ketika mengamati dan mengenali subyek suatu objek atau situasi tertentu, seorang guru yang fleksibelselalu berpikir kritis. Berpikir kritis ( critical thinking ) ialah berpikir dengan penuh pertimbangan akal sehat ( reasonable reflective ) yang dipusatkan pada pengam,bilan keputusan untuk mempercayai atau mengingkari sesuaru, dan melekukan atau menghindari sesuatu (Heger dan Kaye, 1990) b)       Kepribadian guru yang terbuka Guru yang terbuka secara psikologis biasanya ditandi dengan kesediaannya yang relatif tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor-faktor ekstern antara lain, siswa, teman sejawat, dan lingkungan pendidikan tem

DARI ZUHUD MENUJU KE TASAWUF

A.     PENDAHULUAN Tasawuf merupakan salah satu aspek (esoteris) Islam, sebagai perwujudan dari ihsan yang berarti kesadaran adanya komunikasi dan dialog langsung seorang hamba dengan tuhan-Nya. Esensi tasawuf sebenarnya telah ada sejak masa kehidupan rasulullah saw, namun tasawuf sebagai ilmu keislaman adalah hasil kebudayaan islam sebagaimana ilmu –ilmu keislaman lainnya seperti fiqih dan ilmu tauhid. Pada masa rasulullah belum dikenal istilah tasawuf, yang dikenal pada waktu itu hanyalah sebutan sahabat nabi. Munculnya istilah tasawuf baru dimulai pada pertengahan abad III Hijriyyah oleh abu Hasyimal-Kufi (w. 250 H.) dengan meletakkan al-Sufi dibelakang namanya. Dalam sejarah islam sebelum timbulnya aliran tasawuf, terlebih dahulu muncul aliran zuhud . Aliran zuhud timbul pada akhir abad I dan permulaan abad II Hijriyyah. Tulisan ini akan berusaha memberikan paparan tentang zuhud dilihat dari sisi sejarah mulai dari pertumbuhannya sampai dengan peralihannya ke tasawuf.

hadist Tentang Etika (mengucap dan menjawab salam)

Image
A. hadist Tentang Etika (mengucap dan menjawab salam) حَدَّثَنَا الحَسَنُ بِنْ عَلِىّ اَحْبَرَنَا عَبْدُ اْلمَالِكْ بِنْ اِبْرَاهِيْمَ اَلْجُدِى اَحْبَرَنَا سَعِيْدِ بِنْ خَالِدِ الُخَزاعىّ حَدَّ ثَنِ عَبْدُ اللهِ بنُ الْفَصْلِ [ابنُ المَفضَّلِ] حَدَّ ثَنَا عُبَيْدُ الله بنُ ابى رَفِعْ عَنْ عَلِىّ بِنْ ابطا لب, قال ابودود: رَفَعَهُ الحَسَنُ بِنْ عَلِىّ قال: يُجْزِىُ [يُجْزِى] عَنِ الجَمَاعَةِ اِذَامَرُّوا ان يُسَلِّمَ اَحَدُهُمْ, وَيُجْزِاىّ [يجزى] عَنِ الجُلُوْ سِ اَنْ يُرَدَّاَحَدُهُمْ    [رواه ابودود] [1] Terjemahan: Memberitakan kepada kami Hasan bin Ali, memberitakan kepada kami Abdul Malik bin Ibrahim Al-Juddi, memberitakan kepada kami Sa’id bin Kholid Al-Khuzaiyu, memberitakan kepadaku Abdulloh bin Al-Fadl, memberitakan kepada kami Ubaidullah bin Abi Rafi’ dari Ali bin Abi Thalib, Abu Dawud berkata, oleh Hasan bin Ali, hadist tersebut dimarfu’kan (diangkat dan dinisbatkan) kepada Rasululloh, Rasululloh bersabda: Apabila beberapa orang berjalan, cukup seorang saja