Posts

Showing posts from April, 2012

Prinsip – prinsip dasar falsafah Akhlak dalam islam

Terdapat beberapa prinsip yang berkaitan dengan akhlak berdasar islam. Diantara prinsip tersebut yang pertama menyatakan bahwa percaya terhadap akhlak merupakan makna terpenting dalam hidup ini. Tingkatanya berada sesudah kepercayaan kepada ALLAH, MalaikatNya, Kitab-KitabNya, Rasul-RasulNya, hari akhirat,dan qoda’ dan qodar Allah. Akhlak menurut islam adalah salah satu hasil dari iman dan ibadat. Penjelasannya bahwa iman dan ibadat manusia tidak sempurna kecuali kalau timbul akhlak yang mulia dan mu’amalah yang baik terhadap Allah dan makhlukNya. Dengan akhlak inilah akan tercipta kemanusiaan manusia yang berbeda dengan hewan. Sedang prinsip yang kedua menyatakan, percaya bahwa akhlak itu adalah kebiasaan atau sikap yang mendalam dalam jiwa dari mana timbul perbuatan – perbuatan dengan mudah dan gampang. Pengertian akhlak dalam islam akan kita dapati bahwa akhlak membuat pandangan islam bukan sekedar kata-kata yang diulang-ulang dan slogan yang dipamerkan, tetapi ia adalah watak a

Fungsi Guru yang Profesional

1.         Sebagai Pendidik a.          Menjadi sosok panutan yang memiliki nilai moral dan agama yang patut ditiru dan diteladani oleh siswa, baik di dalam maupun di luar kelas. b.          Sikap dan perilaku guru menjadi ‘bahan ajar’ yang secara langsung dan tidak langsung akan ditiru dan diikuti oleh para siswa. c.          Memberikan motivasi untuk belajar dan mengikuti ketentuan atau tata tertib yang menjadi kesepakatan bersama. 2.         Sebagai Pembimbing a.          Memberikan dorongan psikologi agar siswa dapat mengesampingkan faktor-faktor internal dan eksternal yang akan mengganggu proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar sekolah. b.          Memberikan arah dan pembinaan karier siswa sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa. 3.                   Sebagai Pengajar a.          Mentransfer ilmu kepada siswa sehingga siswa mampu mengaplikasikan ilmunya, untuk itu guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu. b.          Men

Pengertian Perkembangan

Pengertian Perkembangan             Adapun devinisi dari perkembangan adalah perubahan, ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif dari pada fungsi-fungsi.                Perubahan suatu fungsi di sebabkan oleh adanya fungsi itu dan di samping itu disebabkan oleh perubahan tingkah laku hasil belajar. Dari sini kita dapat merumuskan pengertian perkembangan pribadi, yaitu suatu perubahan kualitatif dari setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar.                Betapapun juga berbeda-bedanya pendapat para ahli tersebut, namun semuanya mengakui bahwa perkembangan itu adalah suatu perubahan, perubahan kearah yang maju lebih dewasa. Secara teknis perubahan tersebut biasanya disebut proses, tetapi apabila persoalan kita lanjutkan dengan mempersoalkan proses apa, maka disini kita dapatkan lagi macam-macam jawaban, yang pada pokoknya berpangkal kepada pendirian masing-mas

Pengertian Guru Secara bahasa dan istilah

Secara etimologis (asal usul kata), istilah guru berasal dari bahasa India yang artinya “orang yang mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara.” Dalam bahasa Arab, guru dikenal dengan al-mu’allîm atau al-ustâdz yang bertugas memberikan ilmu dalam majelis ta’lim (tempat memperoleh ilmu). Dalam hal ini guru mempunyai pengertian, orang yang mempunyai tugas untuk membangun aspek spiritualitas manusia. Pengertian guru kemudian menjadi semakin luas, tidak hanya terbatas dalam kegiatan keilmuan yang bersifat kecerdasan spiritual dan intelektual, tapi juga menyangkut kecerdasan kinestetik jasmaniah, seperti guru tari, guru olah raga, dan guru musik. Sehingga guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspek, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya. Menurut Poerwadarminta, guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Sedangkan menurut Zakiyah Daradjat, guru adalah pendidik profesional kar

Komponen-komponen kurikulum

Dalam komponen kurikulum ada hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu: a. tujuan yang ingin dicapai, b. materi yang perlu disiapkan untuk mencapai tujuan, c. susunan materi/pengalaman belajar dan d. evaluasi apakah tujuan yang ditetapkan tercapai (Tyler, 1949). Komponen-komponen kurikulum antara lain: Tujuan Kurikulum Tujuan kurikulum pada hakikatnya adalah tujuan dari setiap program pendidikan yang akan diberikan pada anak didik Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat dilihat secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistrm Pendidikan Nasional, bahwa : " Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan me

hadis niat mencari ilmu

Image
HADITS TENTANG NIAT MENCARI ILMU A. Hadits حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ نَصْرِ بْنِ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ الْهُنَائِيُّ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ أَيُّوبَ السَّخْتِيَانِيِّ عَنْ خَالِدِ بْنِ دُرَيْكٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا لِغَيْرِ اللَّهِ أَوْ أَرَادَ بِهِ غَيْرَ اللَّهِ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ ( روه الترمذي ) [1] Ali bin Nashr bin Ali menceritakan kepada kami(Imam Tirmidzi), Muhammad bin Abbad Al Hana’i memberitahukan kepada kami, Ali bin Al Mubarak memberitahukan kepada kami, dari Ayyub AS Sikhtiyani, dari Khalid bin Duraik dari Ibnu Umar dari Nabi SAW bersabda, “ Barang siapa belajar ilmu karena selain Allah atau menghendaki dengan ilmu itu selain Allah, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka .” B. Pohon Sanad رسول الله صلى الله عليه و سلم    ابن عمر رضى الله عنه خالدبن دريك ايوب الشختيا نى على بن المبارك محمد بن عب

Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne

Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Menurut Gagne tahapan  proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu, (1) motivasi; (2) pemahaman;  (3) pemerolehan; (4) penyimpanan; (5) ingatan kembali;  (6) generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan balik.