metode dakwah persuasif yang ada di al-qur'an
Bahasa dakwah yang
di perintahkan oleh al-qur’an adalah sunyi dari kekerasan, lembut, indah,
santun, juga membekas pada jiwa, member pengharapan hingga mad’u dapat
dikendalikan dan digerakkan prilakunya oleh da’i. qoulan sadida merupakan
persyaratan umum suatu pesan dakwah agar dakah persuasive memilih kata yang
tepat mengenahi sasaran. Beberapa bentuk komunikasi yang persuasive:
1.
Qoulan baligha (perkataan yang
membekas pada jiwa)
Merujuk dari asal katanya katanya ,
baligha artinya sampai atau fasih. Jadi untuk bisa mennyampaikan dahwahnya
supaya baligha diperlukan komunikasi efektif yang menggugah hatinya.
2.
Qoulan layyinan (perkataan yang
lembuut)
Dalam dakwah dengan qoulan layyinan
seorang pendakwah dituntut untuk berkata dan bersifat sejuk dan lembut, tidak
kasar, dan perkataan yang lantang kepada orang lain dapat memancing emosi
seseorang sehingga akan mengakibatkan percekcokan atau memancing emosi
seseorang. Dan akibatnya seorang pendakwah akan kehilangan peluang untuk
menyamapaikan materinya.
3.
Qoulan ma’rufan (perkataan yang
baik)
Perkataan yang baik dapat
diterjemahkan dengan ungkapan yang pantas. Atau istilah lainya yaitu dengan
cara merayu.
4.
Qoulan maisura (perkataan
yang ringan)
Maisura berasal dari kata yasr,
yang artinya mudah. Yang dimaksud perkataan yang ringan adalah perkatan yang
tidak berbelit-belit dalam penyampaiannya. Sehingga audiensnya tidak memerlukan
pemikiran dua kali dalam memahami kata-kata yang disampaikan seorang da’i. pesan
dakwah model ini tidak memerlukan dalil naqli maupun argument-argumen logika.
5.
Qoulan karima (perkataan yang mulia)
Dakwah qoulan karima sasarannya
adalah orang yang telah lanjut usia, bahasa yang digunakan adalah dengan
perkataan yang mulia, santun, penuh penghormatan dan penghargaan tidak
menggurui dan tidak meretorika yang meledak-ledak.
tuk ayat2nya kok g' dicantumkan?
ReplyDeleteayat-ayatnya asih dala proses
ReplyDelete