hadist Tentang Etika (mengucap dan menjawab salam)

-

A. hadist Tentang Etika
(mengucap dan menjawab salam)

حَدَّثَنَا الحَسَنُ بِنْ عَلِىّ اَحْبَرَنَا عَبْدُ اْلمَالِكْ بِنْ اِبْرَاهِيْمَ اَلْجُدِى اَحْبَرَنَا سَعِيْدِ بِنْ خَالِدِ الُخَزاعىّ حَدَّ ثَنِ عَبْدُ اللهِ بنُ الْفَصْلِ [ابنُ المَفضَّلِ] حَدَّ ثَنَا عُبَيْدُ الله بنُ ابى رَفِعْ عَنْ عَلِىّ بِنْ ابطا لب, قال ابودود: رَفَعَهُ الحَسَنُ بِنْ عَلِىّ قال: يُجْزِىُ [يُجْزِى] عَنِ الجَمَاعَةِ اِذَامَرُّوا ان يُسَلِّمَ اَحَدُهُمْ, وَيُجْزِاىّ [يجزى] عَنِ الجُلُوْ سِ اَنْ يُرَدَّاَحَدُهُمْ   [رواه ابودود][1]
Terjemahan:
Memberitakan kepada kami Hasan bin Ali, memberitakan kepada kami Abdul Malik bin Ibrahim Al-Juddi, memberitakan kepada kami Sa’id bin Kholid Al-Khuzaiyu, memberitakan kepadaku Abdulloh bin Al-Fadl, memberitakan kepada kami Ubaidullah bin Abi Rafi’ dari Ali bin Abi Thalib, Abu Dawud berkata, oleh Hasan bin Ali, hadist tersebut dimarfu’kan (diangkat dan dinisbatkan) kepada Rasululloh, Rasululloh bersabda: Apabila beberapa orang berjalan, cukup seorang saja dari mereka memberi salam dan cukup seorang saja dari orang banyak membalas salam tersebut. (H.R. Abu Dawud)
B. Pohon Sanad
Rasulullah SAW

Ali bin abi tholib R.A

Abdulah bin abi rofi’

Said bin khalid al-khuzaiyu

Abdul malik bin ibrahim al-juddi

 
Al-hasan bin ali

Abu daud
C. Biografi Perawi
1. Ubaidullah bin Abi Rafi’
            - Nama lengkap : Ubaidullah bin Abi Rafi’ Al-Madani
            - Julukan            : Maulan Nabi SAW
            - Lahir               : -
            - Wafat              : -
            - Diantara gurunya : Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah, Saqran, Salami, Abi Rafi’.
            - Diantara muridnya : Abdullah bin Fadl Al-Hasimi, Basar bin Sa’id, Al-A’raj, Asim bin Ubaidillah, Al-Hasan bin Muhammad Al-Hanafiyah.
            - Pendapat para ulama’ tentangnya: Abu Hatim dan Al-Khatib berkata: Dia tsiqoh, dan Ibnu Hibban memasukkannya dalam kategori perawi tsiqoh dalam kitab “ Al-Tsiqoh “
            - Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: Ibnu Sa’id berkata: dia tsiqoh, banyak hadistnya.[2]
2. Abdullah bin Al-Fadl
            - Nama lengkap: Abdullah bin Fadl bin Al-Abbas bin Rabi’ah bin Al-Haris bin Abdul Muthalib bin Hasim Al-Madani
            - Julukan: -
            - Lahir     : -
            - Wafat    : -
            - Diantara gurunya: Ubaidullah bin Abi Rafi’, Anas bin Malik, Al-A’raj, Nafi’ bin Jubair bin Mat’am, Saliman bin Yasar
            - Diantara muridnya: Malik, Musa bin Aqabah, Ubaidullah bin Umar, Abi Salamah, Abi Ishaq, dan selain itu.

            - Pendapat ulama’ tentangnya: Wa hadasa ‘anhu shalih bin kasan wa-alzuhri wa huma min afranihi, dan harb dari Ahmad berkata: hadisrnya tidak bermasalah, dan Ibnu Main dan Abu Hatim dan Nasa’I berkata: dia tsiqah, Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: Ibnu Al-Madani berkata Abdullah bin Fadl : dia tsiqah, dan Ibnu Hibban memasukkannya dalam kategori perawi tsiqah dalam kitab “ Al-Tsiqah “[3]
3. Sa’id bin Khalid Al-khuzaiyu
            - Nama lengkap: Sa’id bin Khalid Al-Khuzaiyu Al-Madani
            - Julukan           : -
            - Lahir               : -
            - Wafat              : -
            - Diantara gurunya: Abdullah bin Al-Fadl Al-Hasimi, Abdullah bin Muhammad bin Aqil, Ibnu Mungkadar, Abi Hasim bin Dinar.
            - Diantara muridnya: Abdul Malik bin Ibrahim Al-Juddi, Ya’qub bin Ishaq Al-Hadrami, Abu Yahar Al-Bakrawi, Hasan bin Ibrahim Al-Karamani.
            - Pendapat para ulama tentangnya: Al-Bukhari berkata: fihi nadhara, Abu Zarah berkata: dia dhaif, Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: dan Ibnu Abi Hatim berkata: Aku mendengar bapakku dia berkata: dia adalah orang yang lemah dalam hadist.[4]
4. Abdul Malik bin Ibrahim Al-Juddi
            - Nama lengkap: Abdul Malik bin Ibrahim Al-juddi, Abu Abdullah Al-Qurasiyyi,Al-Hijaziyyi,Al-Makki,Maula Bani Abdu Al-Dar.
            - Julukannya      : Abu Abdullah Al-Qurasiyyi
            - Lahir                : -
            - Wafat               : -
            - Diantara gurunya: Sa’id bin Khalid Al-Khuzaiyu, Ibrahim bin Tahman, Syaibah, Muhammad bin Nafi’ Al-Thaifi, Abdu’ Al-Rahman bin Al-Mawal
            - Diantara muridnya: Al-Hasan bin Ali Al-Khilal, Al-Hamidi, Abdullah bin Munir, Mahmud bin Fulan, Abu Dawud Al-Harani.


            - Pendapat ulama tentangnya: Abu Zarah berkata: Hadistnya tidak bermasalah, Abu Hatim berkata: Syaihun, Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: Al-Saji berkata: Rawa’an su’bah hadisan lam yatabi’ alaihi dan Al-Darul Qutni berkata: dia tsiqah, dan Ibnu Hibban memasukkannya dalam kategori perawi tsiqah dalam kitab “ Al-Tsiqah “[5]
5. Hasan bin Ali
            - Nama lengkap: Al-Hasan bin Ali bin Muhammad Al-Hudaliyi Al-Kholal, Abu Ali.
            - Julukan           : Abu Ali
            - Lahir               : -
            - Wafat              : Al-Lalakai berkata meninggal 242 M dan yang lain menambah bulan Dzuhijjah.
            - Pendapat ulama tentangnya: Ya’qub bin Syibah berkata: dia tsiqah tsubutan, Abu Dawud berkata: Kana ‘aliman bin Al-Rijal, An-Nasa’i berkata: tsiqah.[6]                                    

[1] . hadis riwayat Abu Dawuddalam sunahnya, kitab al-adab,bab cukup satu orang menjawab salam dari sekumpulan orang.(Beirut: Dar al-fikri.1995 M) jld,13,hlm 117
[2] .Ibnu Hajar Al-Asqolani, tahdibu al-tahdid (Beirut: dar al-fikri, 1994 M), jld 4hlm 372
[3] ibid., jld 4,hal 434
[4] Ibid., jld 5, hal 312
[5] Ibid., jld 3, hal 287
[6] Ibid., jld 2, hal 279

Comments

Post a Comment

bismillahi....

Popular posts from this blog

Kurikulum Sebagai Sistem Dan Komponen-Komponen Sistem Kurikulum

-
Image
     A.       Kurikulum Sebagai Sistem Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara pada kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka di dalam penyusunannya memerlukan landasan yang kuat melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam. Dan pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen-komponen suatu lembaga pendidikan itu. [1] Dari buku kurikulum tersebut kita dapat mengetahui fungsi suatu komponen kurikulum terhadap komponen-komponen kurikulum yang lain. Sistem adalah suatu kesatuan sejumlah elemen (objek, manusia, kegiatan, informasi dan masih banyak yang lainnya) yang terkait dalam proses atau struktur dan dianggap berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam mencapai satu tujuan. [2] Jika pemahaman sistem di atas dipergunakan, melihat kurikulum itu ada sejumlah komponen yang terkait dan berhubungan...
Read more

Sejarah ilmu mantiq

-
Ilmu mantik pertama kali muncul dari ciptaan ahli-ahli filsafat Yunani kuno sejak abad ke-5 sebelum masehi. Boleh dikatakan yang pertama kali menggerakkan ilmu mantiq ialah golongan sufisme yang pembelajarannya mementingkan perdebatan. Adapun yang menjadi pelopor pertama kali adalah Socrates, kemudian dilanjutkan oleh Plato dan dilengkapi lagi oleh Aristoteles, yang menyusun ilmu ini dengan pembahasan-pembahasan yang teratur dan dan terperinci pembahasannya serta menjadikan ilmu ini sebagai dasar dari ilmu filsafat. Dengan demikian maka Aristoteles diberi gelar Guru Pertama dari ilmu pengetahuan. [1] Dalam perkembangan selanjutnya, mantik Aristo ditransfer ke dunia Islam melalui kegiatan penerjemahan ke dalam bahasa Arab pada zaman Daulah Abbasyiah (156-656 H/750-1258M). Upaya penerjemahan itu antara lain dilakukan oleh Abdullah bin Mughofa, Abu Ja’far al-Mansur dan Muhammad bin Abdullah Mughafa. Setelah itu, disusul oleh penulis lain Ya’qub bin Ishak al-Kindi, al-Farabi,...
Read more

Pengertian Guru Secara bahasa dan istilah

-
Secara etimologis (asal usul kata), istilah guru berasal dari bahasa India yang artinya “orang yang mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara.” Dalam bahasa Arab, guru dikenal dengan al-mu’allîm atau al-ustâdz yang bertugas memberikan ilmu dalam majelis ta’lim (tempat memperoleh ilmu). Dalam hal ini guru mempunyai pengertian, orang yang mempunyai tugas untuk membangun aspek spiritualitas manusia. Pengertian guru kemudian menjadi semakin luas, tidak hanya terbatas dalam kegiatan keilmuan yang bersifat kecerdasan spiritual dan intelektual, tapi juga menyangkut kecerdasan kinestetik jasmaniah, seperti guru tari, guru olah raga, dan guru musik. Sehingga guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspek, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya. Menurut Poerwadarminta, guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Sedangkan menurut Zakiyah Daradjat, guru adalah pendidik profesional kar...
Read more